Sejarah Kue Keranjang dan Maknanya

Sweet Couple sudah tau belum sejarah kue keranjang? Perayaan tahun baru China atau Imlek sangat lekat dengan perlengkapan dan hiasan serba merah dan emas. Dalam budaya Tionghoa, warna merah memiliki makna kebahagiaan, sedangkan warna kuning atau emas dianggap sebagai lambang kemakmuran.

Tak hanya dihiasi dengan bermacam-macam perlengkapan serba merah dan emas saja, melainkan berbagai makanan khas Imlek dan juga minuman khas Imlek yang lezat dan menggugah selera juga wajib ada saat perayaan.

Nah, salah satu makanan yang wajib ada di perayaan Imlek adalah kue keranjang. Kue berbahan dasar tepung ketan dan gula ini memiliki rasa yang manis dengan tekstur yang lengket dan kenyal.

JADI CONTENT CREATOR SWEETRIP DAN RASAKAN MANFAATNYA
GABUNG

Artikel Terkait:

Saat menjelang Imlek, masyarakat Tionghoa akan membuat kue keranjang atau membelinya sebagai hidangan untuk dinikmati bersama keluarga dan sanak saudara yang berkunjung ke rumah.

Nah, sekarang saatnya Sweet Couple mengetahui sejarah kue keranjang dan apa sih maknanya. Yuk, kita simak ulasannya!

Sejarah Kue Keranjang

Sejarah Kue Keranjang dan Maknanya
Gambar diambil dari popmama.com

Di negeri asalnya, Tiongkok, kue keranjang dikenal dengan nama ‘Nian Gao’ atau dalam dialek Hokkian disebut dengan ‘Ti Kwe’.

Menurut sejarah, kue keranjang atau Nian Gao sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Tepatnya pada awal dinasti Liao (907-1125). Saat itu orang-orang China memiliki kebiasaan makan kue pada hari pertama bulan pertama tahun lunar atau yang dikenal dengan tahun baru Imlek. Dari situlah awal mula dibuatnya Nian Gao yang pada saat itu belum populer.

Baca Juga :  5 Resep Kue Kering untuk Imlek yang Lezat

Sejak masa Dinasti Ming (1368-1644) dan Dinasti Qing (1644-1911), keberadaan Nian Gao sudah mulai populer di kalangan masyarakat. Mereka menjadikan Nian Gao sebagai camilan dan terus dibuat hingga saat ini sebagai makanan wajib saat perayaan Imlek.

Asal mula mengapa kue ini disebut ‘kue keranjang’ yaitu karena proses pembuatannya dilakukan dengan cara dicetak dalam sebuah keranjang bolong berukuran kecil.

Masuknya kue keranjang ke Indonesia

Sejarah Kue Keranjang dan Maknanya
Gambar diambil dari popmama.com

Menurut ahli sejarah Indonesia, Jongkie Tio, masuknya kue keranjang ke Indonesia bisa dikatakan bersamaan dengan masuknya warga China ke Indonesia yang berlayar pada tahun 400-an.

Saat pelaut China mendarat di Indonesia, mereka mendirikan klenteng kecil untuk mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Dewa Bumi. Kemudian, kue keranjang dibawa sebagai hantaran wajib di klenteng.

Meskipun kue keranjang masih bertahan hingga saat ini, namun sejak pertama masuk ke Indonesia yang dibawa oleh pelaut China, kue ini pun mulai berasimilasi dengan budaya dan kuliner Indonesia. Beberapa makanan Indonesia seperti wajik, jenang, dodol merupakan bukti cita rasa lokal yang beradaptasi dengan kue keranjang.

Makna kue keranjang

Sejarah Kue Keranjang dan Maknanya
Gambar diambil dari fimela.com

Selain sejarah kue keranjang, makna dari makanan tersebut juga menarik untuk diulik. Orang-orang menganggap bahwa kue tradisional khas China ini dipercaya membawa keberuntungan. Selain itu, kue ini juga dianggap sebagai wujud harapan untuk memulai tahun baru yang lebih baik.

Baca Juga :  Resep Yu Sheng Super Colourful untuk Imlek

Kue keranjang memiliki arti ‘tahun yang lebih tinggi’, sehingga dapat menjadi simbol sebagai jabatan yang lebih tinggi, pendapatan yang lebih tinggi, pertumbuhan keluarga, serta harapan di tahun baru agar semuanya menjadi lebih baik lagi.

Selain itu, rasa manis khas kue keranjang dimaksudkan agar siapapun yang memakan kue ini selalu bertutur kata yang baik dan manis. Sedangkan teksturnya yang lengket bermakna sebagai satu kesatuan yang melambangkan hubungan keluarga dan persaudaraan yang erat.

Sangat menarik ya sejarah kue keranjang dan juga maknanya, yang selama ini kita hanya menikmati kelezatannya saja tanpa tahu makna dibalik camilan Imlek ini.

Meskipun kue keranjang umumnya dinikmati saat perayaan Imlek saja, namun keberadaannya harus tetap dilestarikan. Pasalnya, kue berwarna coklat ini merupakan bagian dari sejarah masuknya etnis Tionghoa ke Indonesia, serta memiliki makna simbolik dan filosofis bagi etnis Tionghoa. Salah satunya merupakan simbol keharmonisan keluarga.

Kalau Sweet Couple mau mencoba membuatnya sendiri, simak juga deh resep kue keranjang. Dijamin rasanya tidak kalah enak kok dengan yang biasa dijual. Selamat merayakan Imlek!

Ingin membaca artikel kami yang lainnya? Download aplikasi Sweetrip Indonesia dengan klik di sini

Baca Juga :  5 Dekorasi Imlek yang Diyakini Membawa Keberuntungan

Artikel disadur dari berbagai sumber