Mengenal Sejarah Tempe, Makanan Indonesia yang Sangat Populer

Sweet Couple sudah buka Google hari ini? Jika sudah, maka Anda akan menemukan Doodle Google Tempe disitu.

Pasti Anda sangat familiar dong dengan tempe? Olahan kedelai ini memang jadi hidangan favorit di Indonesia. Tempe selalu bisa jadi makanan pendamping di segala waktu dan tempat. Jajanan tempe goreng pun tidak pernah sepi dari penggemar.

Tapi apakah Sweet Couple sudah tau sejarah tempe ini? Kalau belum, yuk kita simak ulasannya.

JADI CONTENT CREATOR SWEETRIP DAN RASAKAN MANFAATNYA
GABUNG

Artikel Terkait:

Apa sih yang Dimaksud dengan Tempe?

Tempe merupakan makanan yang terbuat biji kedelai atau beberapa bahan lain yang diproses melalui fermentasi dari apa yang secara umum dikenal sebagai “ragi tempe”. Lewat proses fermentasi ini, biji kedelai mengalami proses penguraian menjadi senyawa sederhana sehingga mudah dicerna.

Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Berbeda dengan tahu, tempe terasa agak masam.

Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti daging. Akibatnya, saat ini tempe tidak hanya diproduksi di Indonesia tetapi juga di banyak tempat di dunia. 

Apa ya Manfaat Tempe?

Apa fungsi tempe tempe dan jelaskan?

Tempe merupakan sumber protein yang baik untuk tubuh. Fungsi protein ini yaitu untuk membangun serta memperbaiki jaringan dan sel tubuh. Protein tersebut termasuk dalam kelompok protein larut air dan bisa mengaktifkan enzim proteolitik.

Manfaat makan tempe lainnya adalah membantu memenuhi asupan kalsium. Ini berkat kandungan kalsium di dalam tempe. Asupan kalsium yang cukup telah diketahui dapat mencegah perkembangan osteoporosis (pengeroposan tulang).

Meski sama-sama terbuat dari kedelai, secara kandungan gizi, tempe lebih padat nutrisi dibandingkan tahu. Jumlah kalori, protein, karbohidrat, dan lemak dalam tempe lebih banyak daripada tahu. Tempe juga memiliki serat yang jauh lebih tinggi dibandingkan tahu.

Wah, ternyata banyak ya manfaat dari hidangan yang sederhana ini. Sekarang mari kita mengenal sejarah tempe itu sendiri.

Sejarah Tempe

Mari kita mengenal sejarah tempe. Kata tempe berasal dari bahasa Jawa kuno yaitu Tumpi yang berarti makanan yang berwarna putih. Tempe pada awalnya dibuat dari kedelai hitam. Tempe dikembangkan di Jawa sebelum abad ke-16 dan dikenal di masyarakat ada Tempe Jogja, Tempe Banyumas, Tempe Malang dan Tempe Pekalongan.

Tempe telah eksis di Indonesia sejak abad ke 16 (menurut kitab Serat Centhini) yang digunakan sebagai makanan utama di keraton. Di era modern ini, tempe menjadi makanan yang wajib ada di dapur masyarakat Indonesia.

Tempe dikenal oleh masyarakat Eropa melalui orang-orang Belanda. Pada tahun 1895, Prinsen Geerlings (ahli kimia dan mikrobiologi dari Belanda) melakukan usaha yang pertama kali untuk mengidentifikasi kapang tempe.

Tempe banyak disukai karena cita rasa yang nikmat, ditambah kandungan protein nabati yang tinggi. Tempe adalah salah satu makanan yang paling sering dijumpai di meja makan. Hal ini karena tempe sangat enak dan cocok untuk lauk maupun teman ngeteh atau ngopi.

Menarik sekali ya sejarah tempe ini Sweet Couple? Ternyata hidangan yang sederhana ini sangat digemari bahkan di dunia lho. Jadi, sudahkan Anda makan tempe hari ini?

Ingin membaca artikel kami yang lainnya? Download aplikasi Sweetrip Indonesia dengan klik di sini

Artikel disadur dari berbagai sumber